1. Mengenal kalimat istirja’
Kalimat istirja’ berbunyi “inna lillahi wa inna illahi raji’un”.
kalimat tersebut mempunyai arti “Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya
kepada-Nya kita kembali”. Maksudnya bahwa segala sesuatu yang ada di
alam semesta ini adalah milik dan ciptaan Allah, maka kelak semuanya
akan kembali kepada yang menciptakan dan yang memiliki yakni Allah swt.
Kalimat istirja bisa di ucapkan pda saat seseorang sedang tertimpah
musibah atau cobaan. misalnya, pada saat salah seorang diantara kita
meninggal dunia atau terkena bencana, seperti tsunami, tanah longsor,
banjir, terpeleset, atau hal-hal lainya.
Sesungguhnya setiap musibah yang menimpah manusia disebabkan oleh
ulah manusia itu sendiri. Musibah tersebut ditimpahkan oleh Allah
sebagai peringatan agar manusia itu kembali ke jalan yang benar. Bahkan
jika semua kesalahan manusia dibalas langsung oleh Allah dengan musibah,
bisa jadi seumur hidupnya manusia dicerca dengan berbagai musibah.
Hanya saja banyak kesalahan manusia itu yang diampuni oleh Allah swt,
sehingga musibah yang menimpah manusia tidak terlalu banyak.
Akan tetapi walaupun musibah yang menimpah manusia itu karena
perbuatan manusia itu sendiri, keputusan akhir tetap ada di tangan
Allah. Jika Allah mengijinkan musibah itu terjadi maka terjadilah, jika
Allah tidak mengijinkan musibah itu tidak terjadi maka tidak akan
terjadi. Oleh karena itu , selayaknya manusia bersyukur kepada Allah
agar mendapat petunjuk-Nya.
Bagai mana bentuk bersyukur kepada Allah saat tertimpah musibah?
syukur saat ditimpah musibah itu menerima ketentuan Allah dengan penuh
ikhlas dan kesabaran. Kembalikan semuanya kepada Allah karena segala
hal dan termasuk diri kita adalah milik-Nya.
Musibah yang kita terima tidak seberapa jika dibandingkan dengan
nikmat yang kita peroleh dari-Nya. Kita wajib bersyukur karena masih
diberi kesempatan untuk menikmati anugrah-Nya.
2. Hikmah Mempelajari Kalimat Istirja’
- Kita mengetahui segala sesuatu hanyalah milik Allah semata dan pasti akan kembali kepada-Nya.
- Kita akan lebih tabah dan sabar dalam menghadapi segala musibah maupun ujian dan cobaan dari Allah.
- Kita tidak akan merasa kehilangan jika suatu saat Allah mengambil milik-Nyayang telah dititipkan kepada kita.
- Segala sesuatu hendaknya disandarkan kepada Allah swt, sebab hanya dialah yang berhak atas semua itu.
- Sifat qana’ah 9pasrah terhadap segala yang digariskan Allah) akan menjadi milik jiwa kita jika kita memahami betul kalimat istirja’.
Referensi
- M. Luthfi ubaidilah, dkk. 2008. Aqidah Akhlak. Jl, Revolusi: CV ARYADUTA
Sumber:
https://rahmayantii.wordpress.com/2012/01/07/kalimat-istirja/
0 komentar:
Posting Komentar